Hacker Serang 200 Juta Pengguna Facebook
Boston, CyberNews. Para peretas (
hacker) melancarkan serangan terhadap 200 juta pengguna Facebook, Kamis. Mereka berhasil mengumpulkan kata sandi (
password)
dari beberapa diantara jutaan pengguna Facebook selama kampanye
terakhir mereka menjarah para anggota situs jejaring sosial populer itu.
Juru Bicara Facebook Barry Schnitt, Kamis, mengatakan bahwa laman
jejaring sosial itu tengah dalam proses pembersihan karena rusak
dibobol serangan peretas.
Dia menyatakan Facebook telah memblok akun-akun yang terkena serangan,
namun menolak mengungkapkan berapa banyak akun yang terkena serangan
itu.
Para peretas mendapatkan banyak kata sandi melalui apa yang disebut sebagai serangan
phising
(pancingan) yang membobol akun sejumlah anggota Facebook dan kemudian
mengirimkan pesan email ke teman-teman sang pemilik akun dengan meminta
mereka mengklik situs-situs palsu.
Situs-situs palsu ini dirancang seperti laman Facebook, sementara para korban diatur sedemikian rupa untuk masuk kembali (
log)
ke situs yang dianggapnya Facebook, padahal sebenarnya mereka sedang
memasuki salah satu situs yang dikendalikan para peretas dan tanpa
sadar pengguna Facebook telah memberikan kata sandi mereka kepada
peretas.
Tujuan serangan peretasan seperti ini umumnya dikelaskan sebagai pencurian dan menyebarkan pesan-pesan sampah (
spam).
Domain-domain palsu milik peretas itu diantaranya adalah www.151.im,
www.121.im dan www.123.im. Facebook sendiri telah menghapus semua
referensi yang berhubungan dengan domain-domain palsu tersebut.
Schnitt mengatakan bahwa tim keamanan jaringan Facebook percaya bahwa
para peretas hendak mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi penting
(menyangkut pengguna Facebook) dan kemudian menggunakan akun-akun
terbobol itu untuk mengirimkan pesan-pesan palsu berisi tawaran produk
farmasi dan produk-produk lain yang kesemuanya palsu kepada para
anggota Facebook lainnya. "Facebook telah memerangi serangan serupa dua
minggu lalu," kata Schnitt.
Facebook yang dimiliki perseorangan dan jejaring sosial pesaingnya
MySpace yang dimiliki News Corp, mewajibkan para pengirim pesan dalam
jejaring sosial untuk menjadi anggotanya dan merahasiakan data pengguna
dari orang yang tidak memiliki akun. Oleh karena itu, para pengguna
Facebook cenderung tidak mencurigai pesan-pesan yang mereka terima.
Para peretas melancarkan serangan
phising tahun lalu
untuk menyebarkan virus jahat yang dikenal dengan nama Koobface
(merujuk pada Facebook). Virus ini terunduh melalui komputer pribadi
milik anggota Facebook ketika pengguna mengklik situs yang dikirimkan
kepadanya melalui email yang kelihatannya dikirimkan teman mereka
sesama anggota Facebook.
SUMBER : http://www.suaramerdeka.com